| 0 comments ]

Ternyata adegan mesum yang terjadi dan dilakukan oleh kepala sekolah di bima tidak berakhir pada satu episode saja...karena episode ke duanya terbongkar seperti yang di beritakan koran dan silakan disimak....Adegan mesum yang melibatkan oknum Plt Kasek SMPN Lambitu SF dan pegawai sukarela di Dinas Dikpora Kabupaten Bima, IF, kian heboh. Jika video temuan sebelumnya hanya “mengeksplorasi” tubuh bagian atas, video yang muncul belakangan lebih vulgar nan panas lagi.Tampilan video temuan baru itu berdurasi 2.22 menit atau lebih pendek dari sebelumnya 2,26 menit. Siapa penyebar video porno itu, belum terungkap.Kedua video itu menjadi “buah bibir” kalangan pegawai dan anggota DPRD Kabupaten Bima. Bahkan, banyak yang memburunya karena penasaran dan mengoleksinya.Beragam komentar meluncur deras, menyayangkan adegan itu. Apalagi, oknum Kasek diketahui guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) yang notabene mengajarkan tentang moralitas.Zainuddin, pegawai Dinas Dikpora Kabupaten Bima, yang sebelumnya dicurigai menyebarkan dan ikut memeras, membantah keras tudingan itu. Meski mengakui pernah dimintai bantuan untuk memperbaiki HP IF, namun kerusakan HP itu sudah setahun lalu.“HP itu ternyata tidak bisa diperbaiki dan saya kembalikan lagi,” katanya di Dinas Dikpora Kabupaten Bima, Kamis (6/11).
Zainuddin mengaku memang bisa memperbaiki aplikasinya saja, sementara yang lain tidak bisa. HP milik IF itu kadang mati (off) dan juga sesekali hidup (on). Saat itu, sempat menanyakan kerusakan itu pada rekannya dan disarankan untuk di-flash. “Sebelumnya IF (menyebut nama aslinya, Red) mengaku pernah membawanya ke counter HP lain,” katanya.Bahkan, Zainudin siap bersumpah tidak pernah menyebarkannya. Apalagi, menyuruh orang lain memeras dengan meminta sejumlah uang. “Saya siap dipertemukan dengan orang yang meminta uang itu, saya tidak mengenalnya,” bantahnya. Kepala Bidang (Kabid) KPMP Dikpora Kabupaten Bima, Drs HM Ali HA, mengaku sebelumnya sudah menanyakan hal itu ke Zainuddin, namun di membantahnya. Pengakuan IF, yang datang meminta uang padanya sebanyak dua orang, yakni Baharuddin yang mengaku LSM di Belo dan Mose, pegawai Pemkab Bima. Penyerahan uang dilakukan secara bertahap pada bulan Oktober lalu.Tahap pertama, kata dia, Baharuddin meminta uang Rp5 juta, Rp3 juta untuk dirinya dan Rp2 juta untuk Zain. Mose diberikan Rp7 juta oleh SF sebagai kompensasi tidak menyebarkan video itu.Pantauan Bimeks, seperti di DPRD Kabupaten Bima, banyak yang memburu adegan mesum itu. Bahkan, saling mengirimi melalui fasilitas bluetooth dan inframerah. Tidak hanya para pegawai, namun juga anggota dewan.Pada adegan pertama, durasinya 2.26 menit dan kedua 2.22 menit. SF maupun IF tidak terlihat canggung memainkan “drama panas” itu. Ekspresi keduanya menandakan mereka menikmati hubungan terlarang itu. Canda dan tawa sesekali terdengar diiringi senyum penuh arti.Pada akhir tayangan, terlihat jelas ada “mik hidup” yang berada di tengah-tengah layar HP

0 comments

Post a Comment